Umumnya peralatan yang berputar terdiri dari dua poros atau lebih yang dihubungkan menjadi satu oleh sebuah kopling. Dimana fungsi kopling tersebut sebagai transfer energi dari peralatan yang mengerakan (drive) dan peralatan yang digerakan (driven). Setiap poros yang berputar selalu berputar sesuai dengan sumbu poros nya masing-masing.
Bila kedua sumbu poros atau lebih tersebut dihubungkan menjadi satu maka akan kecenderungan dalam satu sumbu yang lurus akan sangat sulit. Untuk itu perlu dilakukan alligment yang diharapkan kedua sumbu poros jadi satu line (garis) dan pelataran berputar (rotating equipment)dapat berputar dengan normal.
Tujuan proses alligment
- Agar sumbu poros dari shaft penggerak dan digerakkan membentuk satu garis lurus pada saat beroperasi normal
- Pada saat mesin beroperasi tidak menimbulkan adanya getaran dan suaranya lebih halus
- Mencegah Ketidak lurusan shaft (missalligment) yang dapat menyebabkan kerusakan pada shaft (bengkok, patah lelah / adanya beban fatique)
- Mencegah Kerusakan pada kopling akibat missalligment pada sumbu kedua/ lebih poros
- Dapat mencegah kerusakan pada sealing system
- Dapat mencegah kerusakan pada bearing
Alligment |
Missalligment |
Shaft bengkok |
Kopling - Bearing - Seal |
Macam-macam Missalligment
- Pararell Missalligment : Dua poros tidak pada garis sumbu tetapi kedua garis sumbu tersebut sejajar
- Anggular Missalligment : Dua poros tidak pada garis sumbu tetapi saling menyudut kedua garis sumbu poros
- Combination Missalligment : Dua poros tidak pada garis sumbu tetapi tidak dalam satu garis dan saling menyudut
Macam-macam Missalligment |
bersambung bag.2 ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar